BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan yang
sangat penting dan mendasar dalam kehidupan manusia. Manusia adalah subjek dan
objek pendidikan. Manusia adalah makhluk pendidik dan dapat dididik.[1]
Pendidikan saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat ditandai dengan
kemajuan dan kecanggihan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
telah menciptakan tradisi dan budaya baru dalam peradaban. Perkembangan
tersebut mempunyai pengaruh yang sangat luas ke dalam berbagai bidang
kehidupan, termasuk dalam hal ini adalah bidang pendidikan. Pendidikan
merupakan investasi jangka panjang, apa yang akan terjadi beberapa tahun
mendatang tidak lepas dari apa yang dilakukan pada saat ini.
Pendidikan yang diberikan kepada peserta
didik haruslah menyiapkan mereka untuk dapat hidup di masa sekarang dan yang
akan datang. Disadari atau tidak sedang menuju era globalisasi. Dimana pelaku
dunia pendidikan harus menyesuaikan diri dengan derap kemajuan teknologi dan
informasi di era tersebut. Pengaruh globalisasi ini semakin terasa banyaknya
informasi dalam berbagai bentuk media, baik cetak maupun elektronik. Maka
pendidikan yang dikembangkan sekarang harus mengikuti perkembangan teknologi
pula.
Adanya era globalisasi sudah seharusnya
diimbangi dengan peningkatan kualitas pendidikan. Sebab era globalisasi, ilmu
pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat. Sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), khususnya dalam bidang pendidikan, saat
ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan
interaktif, seperti adanya komputer dan internet.[2]
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin mendorong usaha-usaha pembaharuan dalam penggunaan
hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar termasuk pelajaran agama
Islam. Para pendidik diharuskan untuk dapat memanfaatkan alat-alat yang
disediakan oleh lembaga pendidikan, dan tidak menutup kemungkinan bahwa
alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.
Pendidikan Islam sebagai suatu sistem
memiliki sifat yang fleksibel terhadap perkembangan kehidupan sepanjang masa,
tanpa menghilangkan prinsip-prinsip nilai yang mendasarinya. Hal ini dapat
terjadi karena tuntutan di bidang ilmu dan teknologi selalu mengalami
perubahan. Dalam memenuhi tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
maka pendidikan Islam selalu bersikap mengarahkan dan mengendalikan. Sehingga
nilai-nilai dasar yang bersumber dari ajaran Islam dapat berfungsi dalam
kehidupan manusia.[3]
Kegiatan pembelajaran pendidikan agama
Islam sampai pada penguasaan materi dan keterampilan menjalankan agama Islam
bisa menggunakan perangkat teknologi.
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan media berbasis komputer. Dalam
menggunakan dan memanfaatkan media pembelajaran untuk menunjang proses belajar
mengajar PAI. Disamping itu dengan penggunaan media berbasis komputer dapat
meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia,
khususnya mutu Pendidikan Agama Islam masih terus diupayakan, karena sangat
diyakini bahwa pendidikan agama Islam merupakan basis spiritual yang dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan.[4]
Dengan penggunaan media pembelajaran PAI
berbasis komputer, apakah dapat membantu pendidika dalam pelajaran PAI serta
lebih meningkatkan pemahaman dan penghayatan agama Islam bagi peserta didik?.
Maka dalam makalah ini, penulis tertarik untuk melihat lebih jauh tentang
pengembangan media pembelajaran pendidikan Agama Islam yang berbasis komputer.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
media pembelajaran berbasis komputer?
2. Bagaimana
aplikasi media komputer dalam pembelajaran PAI?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Media Pembelajaran berbasis komputer
Teknologi komputer adalah sebuah
penemuan yang memungkinkan dapat menghadirkan cara pembelajaran yang baik
sehingga pembelajaran akan lebih optimal. Hal ini diperlukan pendidik yang
mempunyai kemampuan untuk merealisasikan bentuk keberhasilan dalam pembelajaran
berbasis komputer ini. Namun masalahnya adalah masih ada pendidik yang belum
mempunyai kemampuan untuk menghadirkan cara mengajar yang baik dengan program
komputer yang diistilahkan dengan gaptek (gagap
teknologi).
Pembelajaran berbasis komputer yaitu
penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam dunia pendidikan dan pengajaran.
Penggunaan komputer secara langsung dengan peserta didik untuk menyampaikan isi
pelajaran, memberikan latihan dan mengevaluasi kemajuan belajar peserta didik.
Mengapa harus media komputer? karena
komputer sangat membantu pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran. Dengan
media tersebut, peserta didik tidak hanya mendengar, melihat, tetapi juga
mengamati. Media berbasis komputer memfungsionalkan mata dan telinga. Kedua
alat indera ini mempunyai data lengkap dengan kualitas sangat tinggi.
Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang
berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai
manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dangan nama Computer Managed Instruction (CMI).[5]
Ada pula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar. Pemanfaatannya
meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya.
Modus ini dikenal dengan Computer Assited
Instruction (CAI). CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan. Akan tetapi ia
bukanlah penyampai utama materi pelajaran.
Dalam pembelajaran berbasis komputer
dikenal istilah multimedia. Menurut Hofsetter, multimedia adalah pemanfaatan
komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak
(video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan
pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi. Multimedia
memungkinkan pemakai komputer untuk mendapatkan output dalam bentuk yang jauh lebih kaya daripada media tabel dan
grafik konvensional. Pemakai dapat melihat gambar tiga dimensi, foto, video
bergerak, atau animasi, dan menggunakan stereo, perekaman suara, atau musik.
Dengan tersambungnya komputer pada
jaringan internet, maka pembelajar akan mendapat pengalaman lebih luas.
Pembelajar dapat menjadi penentu pembelajaran bagi dirinya. Pembelajaran dengan
komputer akan memberikan motivasi yang tinggi karena komputer selalu dikaitkan
dengan kesenangan, permainan dan kreativitas. Dengan demilkian pembelajaran itu
sendiri akan meningkat.
Pembelajaran dengan komputer akan
memberi kesempatan pada pembelajar untuk mendapat materi pelajaran yang otentik
dan dapat berinteraksi secara lebih luas. Pembelajaran pun menjadi lebih
bersifat pribadi yang akan memenuhi kebutuhan strategi pembelajaran yang
berbeda-beda.
Media pembelajaran berbasis komputer
dapat memberikan keuntungan tersendiri dalam pembelajaran antara lain:
1. Peserta
didik akan lebih mudah dalam belajar, karena kebanyakan peserta didik lebih
suka praktek dari pada teori;
2. Pendidik
dapat lebih mudah mengajar dan mudah menyampaikan materi dengan membuat
presentasi-presentasi, lebih efektif dalam menjelaskan materi baru yang besifat
simulasi interaktif sehingga peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang
menarik;
3. Bagi
pendidik dan peserta didik, pemberian dan penerimaan materi atau tugas tidak
harus bertatap muka, jadi jika pendidik berhalangan hadir tetap dapat memberi
tugas atau materi melalui e-mail.
4. Dalam
membuat laporan, baik bagi peserta didik maupun pendidik dapat lebih mudah
karena jika memakai komputer akan mudah dikoreksi jika ada kesalahan;
5. Dalam
belajar, baik pendidik maupun peserta didik lebih mudah mencari sumber
pelajaran.
6. Penilaian
yang ada dapat memberikan umpan balik yang cepat kepada peserta didik untuk
mengetahui kemampuannya pada suatu materi pelajaran sehingga dapat digunakan
sebagai penilaian sumatif.
Penggunaan komputer sebagai media
pembelajaran secara umum mengikuti proses intruksional sebagai berikut:[6]
1. Merencanakan,
mengatur dan mengorganisasikan, dan menjadwalkan pengajaran;
2. Mengevaluasi
peserta didik (tes);
3. Mengumpulkan
data mengenai siswa;
4. Melakukan
analisis statistik mengenai data pembelajaran;
5. Membuat
catatan perkembangan pembelajaran (kelompok atau perorangan).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran berbasis komputer dapat membuat peserta didik melatih
kemampuan berfikir kritis kreatif dalam
memecahkan suatu masalah secara pribadi maupun kelompok. Hal ini juga merupakan
pendekatan student centered learning yang
membiarkan peserta didik mempunyai pola pikir sendiri dalam mencapai tujuan
belajarnya. Di satu sisi, peran pendidik juga berubah dari pemain utama menjadi
pendamping dalam suatu pembelajaran. Oleh karena itu, media pembelajaran
berbasis komputer dapat memberikan nuansa baru untuk membuat pembelajaran
menjadi lebih interaktif, efektif, efisien, dan juga menarik. Pembelajaran
dengan media berbasis komputer juga dapat digunakan untuk pembelajaran dan
pelatihan mandiri maupun kelompok tergantung permasalahan yang harus
dipecahkan.
B. Aplikasi Pembelajaran PAI Berbasis Komputer
Pada saat ini, pemanfaatan media
pembelajaran berbasis komputer di lembaga pendidikan merupakan hal yang sangat
penting. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya kebutuhan informasi dan
komunikasi dalam berbagai keperluan seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Media komputer yang terdiri dari komponen
media-media (teks, gambar, grafis, animasi, audio dan video) tersebut dirancang
untuk saling melengkapi sehingga menjadi suatu sistem yang berdaya guna dan
tepat guna. Penggunaan media berbasis komputer dapat diterima dalam
pembelajaran atas dasar mempertinggi proses belajar mandiri serta peran aktif
dari peserta didik. Sistem media berbasis komputer juga memberikan rangsangan
bagi proses pembelajaran yang berlangsung di luar kelas.
Selanjutnya, peran multimedia berbasis
komputer dalam pembelajaran adalah dapat memberikan jawaban atas suatu bentuk
pembelajaran yang dulunya secara tradisional belum dapat dilaksanakan.[7]
Agnew, Kellerman & Meyer (1996: 6) berpendapat bahwa:[8]
“Whereas some
applications use computers merely to facilitate activities that students could
perform in other ways, multimedia uses computers to help students perform
activities that were previously impossible. A word processor make a typerwriter
that can change and reformat pages, and a spreadsheet makes a sheet of squared
paper that recalculates numbers, so either just makes a function that was
already possible go faster and easier. However, the links that are a key part
of multimedia projects allow users to interact with infomation in completely
new ways”.
Ketika pembelajaran dengan menggunakan
komputer hanya bertujuan agar peserta didik mendapatkan susana lain, multimedia
yang menggunakan komputer dapat membantu peserta didik melakukan aktivitas pelatihan
yang dulunya tidak mungkin dapat dilaksanakan. Suatu “word processor” membuat suatu mesin ketik yang dapat mengubah dan
menformat kembali halaman-halaman yang diinginkan, dan “spredsheet” membuat sebuah kertas tabel yang dapat menghitung
angka-angka, dan juga membuat kegunaannya menjadi memungkinkan bekerja lebih
cepat dan mudah. Bagaimanapun juga, penggunaan “link” (jaringan) merupakan bagian penting dalam multimedia yang membuat para peserta
didik dapat berinteraksi dengan informasi-informasi yang ada dengan cara yang
baru.
Adapun pemanfaatan media pembelajaran
berbasis komputer untuk pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat
dikelompokkan ke dalam tiga fungsi, yaitu:
1. Media
pembelajaran mandiri, antara lain pemutaran film dan CD interaktif. Pertama,
pemutaran film, pendidik dapat memilih jenis film yang ada yang relevan dan ada
kaitannya dengan pembelajaran pendidikan Islam. Kedua, penggunaan CD interaktif
lebih maju dari pemutaran film, karena peserta didik dapat melakukan interaksi
atau perlakuan terhadap program yang ditawarkan pada CD, misalnya CD interaktif
soal-jawab Pendidikan Agama Islam dikemas dalam bentuk aplikasi permainan
seperti dalam “Who Want to Be
Millionare”. Sekolah/Madrasah dalam hal ini Pendidik PAI harus memiliki koleksi
film atau CD interaktif yang terkait dengan materi Pendidikan Agama Islam
sesuai kurikulum yang berlaku.
2. Komputer
yang dimanfaatkan untuk alat bantu pembelajaran yaitu pemanfaatan software untuk pembelajaran Pendidikan
Agama Islam. Beberapa contoh software pendidikan
yang dikenal diantaranya: computer
Assisted Instruction (CAI) yang umumnya software
ini sangat baik untuk keperluan remidial, Intelligent Assisted Training (ICAL), dapat digunakan untuk materi
dan konsep pelajaran, Computer Assisted
Training (CAT), Computer Assisted
Design (CAD), Computer Assisted Media
(CAM), dan sebagainya.
3. Komputer
yang terkait sebagai sumber belajar dalam bentuk internet dengan segala
komponennya. Materi yang ditampilkan dalam sebuah web yang terkait dengan Pendidikan Agama Islam dapat dilacak
terlebih dahulu oleh pendidik dan dipraktekkan langsung oleh peserta didik.
Maksud pelacakan oleh pendidik agar materi atau informasi relevan dengan tujuan
kurikulum Pendidikan Agama Islam.
BAB
III
PENUTUP
Media pembelajaran berbasis komputer
adalah penggunaan komputer sebagai media penyampaian informasi pembelajaran,
latihan soal, umpan balik, dan skor jawaban peserta didik.
Aplikasi media komputer dalam
pembelajaran pendidikan Agama Islam adalah (1) komputer sebagai media
pembelajaran mandiri, (2) komputer dimanfaatkan untuk alat bantu pembelajaran
PAI, (3) komputer yang terkait sebagai sumber belajar dalam bentuk internet
dengan segala komponennya.
DAFTAR
PUSTAKA
Anderson,
R. H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan
Media untuk Pembelajaran, terj. Miarso, dkk. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Arsyad,
Azhar, Prof. Dr., MA. 1990. Media
Pembelajaran. Jakrta: Citra Niaga Buku Perguruan Tinggi
Daradjat,
Zakiah. 2009. Ilmu Pendidikan Islam.
Jakarta: Bumi Aksara
Junaidi.
2001. Modul Pengembangan ICT (Information
& Communication Technology) Materi Peningkatan Kualitas Guru Pendidikan
Agama Islam (GPAI) tingkat Sekolah Dasar (SD), Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama Republik Indonesia
M,
Zulkifli, Dr., M.Si., M.Pd. 2014. Ilmu
Pendidikan. Jakarta: Sejahtera Kita
M,
Zulkifli, Dr., M.Si., M.Pd. 2014. Model
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis TIK di Sekolah Menengah. Jakarta:
Mazhab Ciputat
Oetomo,
Budi Sutedjo Dharma. 2002. E-education;
Konsep Teknologi dan Aplikasi Internet Pendidikan. Yogyakarta: Andi
[1] Dr.
Zulkifli M, M.Si., M.Pd., Ilmu Pendidikan
(Jakarta: Sejahtera Kita, 2014), h. 1
[2] Junaidi,
Modul Pengembangan ICT (Information &
Communication Technology) Materi Peningkatan Kualitas Guru Pendidikan Agama
Islam (GPAI) tingkat Sekolah Dasar (SD), Direktorat Jenderal Pendidikan Agama
Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2001, cet I, h. 10
[3] Zakiah
Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta:
Bumi Akasara, 2009), cet viii, h. 87
[4] Dr. H.
Zulkifli M, M. Si., M.Pd., Model
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis TIK di Sekolah Menengah (Jakarta:
Mazhab Ciputat, 2014), h. 8
[5] Prof.
Dr. Azhar Arsyad, MA. Media Pembelajaran (Jakarta:
Citra Niaga Buku Perguruan Tinggi, 1990), h.
[6] R. H.
Anderson, Pemilihan dan Pengembangan
Media untuk Pembelajaran Terj. Yusufhadi Miarso, dkk. (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1994), h. 195
[7] Budi
Sutedjo Dharma Oetomo, E-education;
Konsep Teknologi dan Aplikasi Internet Pendidikan (Yogyakarta: Andi, 2002),
h. 109
[8] Ibid., h. 109
Tidak ada komentar:
Posting Komentar